Senin, 01 Maret 2010

Gangguan Belajar

GANGGUAN BELAJAR

Definisi
Kaplan (Tokoh Psikologi)tidak mendefinisikan gangguan belajar secara umum, akan tetapi membagi-bagi menjadi 5 bagian yaitu : gangguan membaca, gangguan matematika, gangguan ekspresi tulisan dan gangguan belajar yang tidak ditentukan. Sedangkan Snyder menyatakan bahwa gangguan belajar adalah gangguan yang mengakibatkan dampak yang meluas pada terbatasnya perkembangan akademis.

Pembagian / rincian lanjut Kaplan dan Snyder serupa dalam hal pembagian gangguan belajar yang berdasarkan DSM IV. Gangguan belajar dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
A. Gangguan membaca
B. Gangguan matematika
C. Gangguan ekspresi tulisan
D. Gangguan belajar yang tidak ditentukan

I. Gangguan membaca
Kriteria diagnostik gangguan membaca :
1. Pencapaian membaca, seperti yang diukur oleh tes baku yang diberikan secara individual tentang keakuratan atau pemahaman membaca, adalah jelas dibawah tingkat yang diharapkan menurut usia kronologis pasien, intelegensi yang terukur, dan pendidikan yang sesuai dengan usia.
2. Gangguan dalam kriteria 1 secara bermakna menggangu pencapaian akademik atau aktivitas kehidupan sehari-hari yang memerlukan ketrampilan membaca.
3. Jika terdapat defisit sensorik, kesulitan membaca adalah melebihi apa yang biasanya berhubungan dengannya.

Latar belakang atau penyebab terjadinya gangguan membaca. Diutarakan dalam Kaplan bahwa idak ada penyebab tunggal yang diketahui untuk gangguan membaca dengan kata lain penyebab pada gangguan ini bersifat multifaktorial. Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya gangguan membaca :

1. Pembalikan asimetri serebral yang menyebabkan pemindahan lateralisasi bahasa ke hemisfer serebral yang kurang berdiferensiasi untuk mengakomodasi fungsi bahasa yang menyebabkan gangguan membaca.
2. Defisit samar-samar visual / verbal.
3. Komplikasi selama kehamilan.
4. Kesulitan prenatal dan pascanatal (prematuritas)
5. Berat badan lahir rendah.
6. Manifestasi dari keterlambatan perkembangan.
7. Malnutrisi dalam jangka waktu lama pada masa anak-anak awal.
8. Rentang perhatian yang pendek / kesulitan memusatkan perhatian.
Sedangkan dalam Snyder mengutarakan bahwa tidak diketahui secara neurodevelopmental mengenai penyebab terjadinya gangguan membaca, akan tetapi ditemukan bukti-bukti adanya faktor keturunan pada gangguan ini.

II. Gangguan matematika
Kaplan menyatakan bahwa gangguan matematikan adalah suatu ketidakmampuan dalam melakukan ketrampilan aritmatika yang diharapkan untuk kapasitas intelektual dan tingkat pendidikan seseorang. Sedangkan Snyder berpendapat bahwa gangguan matematika adalah penyimpangan dalam perkembangan berhitung atau penalaran matematis. Beberapa peneliti telah mengklasifikasikan gangguan matematika menjadi beberapa kategori : (dalam Kaplan)
1. Kesulitan dalam belajar menghitung dengan arti.
2. Kesulitan menguasai sistem cardinal dan ordinal.
3. Kesulitan melakukan operasi aritmatika.
4. Kesulitan dalam membayangkan objek sebagai kelompok-kelompok.

Sedangkan Snyder membagi gangguan matematika ke dalam 3 bagian, yaitu :
1. Semantic memory deficit
2. Prosedural deficit
3. Visuospatial deficit

Penyebab gangguan ini bersifat multifaktorial. Faktor maturasional, kognitif, emosional, pendidikan, dan sosioekonomi menyebabkan berbagai derajat dan kombinasi untuk gangguan matematika. Suatu teori awal menyebutkan bahwa gangguan ini terjadi karena adanya defisit neurologis di hemisfer serebral kanan, terutama di lobus osipitalis.

III. Gangguan ekspresi tulisan
Kaplan menyatakan bahwa gangguan ekspresi tulisan ditandai dengan ketrampilan menulis yang secara bermakna dibawah tingkat yang diharapkan menurut usia, kapasitas intelektual dan pendidikan seseorang seperti yang diukur melalui tes baku. Komponen ketidak mampuan menulis adalah pengejaan yang buruk, kesalahan dalam tata bahasa dan tanda baca dan tulisan tangan yang buruk.

Penyebab dari gangguan ekspresi tulisan adalah :
1. Karakteristik temperamental, terutama karakteristik tertentu seperti rentang perhatian yang pendek dan perhatian yang mudah teralihkan.
2. Predisposisi herediter, sebagian anak dengan gangguan ekspresi menulis memiliki sanak saudara dengan gangguan.
3. Malfungsi neurologis dan kognitif di suatu tempat di area pusat proses informasi di otak.

IV. Gangguan belajar yang tidak ditentukan
Kategori ini adalah untuk gangguan dalam belajar yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan belajar yang spesifik. Kategori ini mungkin berupa masalah dalam ketiga bidang seluruhnya (membaca, matematika, ekspresi tulisan) yang bersama-sama secara bermakna mengganggu pencapaian akademik walaupun prestasi pada tes yang mengukur masing-masing ketrampilan individual adalah tidak jelas di bawah dari yang diharapkan menurut usia kronologis pasien, intelegensia yang terukur, dan pendidikan yang sesuai dengan usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar