Senin, 01 Maret 2010

SKIZOFRENIA

SKIZOFRENIA


A. Pengertian Skizofernia

Skizofrenia termasuk dalam salah satu gangguan mental yang disebut psikosis. Pasien psikotik tidak dapat mengenali atau tidak memiliki kontak dengan realistis. Berikut merupakan beberapa gejala psikotik yang utama:

1.Delusi(waham)
Suatu delusi (waham) suatu keyakinan yang salah yang tidak dapat dijelaskan oleh latar belakang budaya pasien ataupun pendidikannya;pasien tidak dapat diyakinkan oleh orang lain bahwa keyakinannya salah,meskipun banyak bukti kuat yang dapat diajukan untuk membantah keyakinan pasien tersebut.Ada beberapa jenis delusi,yaitu:

a. Grandeur(waham kebesaran)
Pasien yakin bahwa mereka adalah seseorang yang sangat luar biasa,misalnya seorang artis terkenal,atau seorang nabi atau bahkan merasa diri tuhan.

b. Guilt(waham rasa bersalah)
Pasien merasa bahwa mereka telah melakukan dosa yang sangat besar.

c. Ill Healt (waham penyakit)
Pasien yakin bahwa mereka mengalami penyakit yang sangat serius.

d. Jealousy(waham cemburu)
Pasien yakin bahwa pasangan mereka telah berlaku tidak setia .

e. Passivity(waham pasif)
Pasien yakin bahwa mereka dikendalikan atau dimanipulasi oleh berbagai kekuatan
dari luar,misalnya oleh suatu pancaran sinyal radio mahluk Mars.

f. Persecution(waham kejar)
Pasien merasa mereka dikejar-kejar oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencelakai-
nya.

g. Poverty(waham kemiskinan)
Pasien takut mereka mengalami kebangkrutan,di mana pada kenyataannya tidak demi-
kian.

h. Reference(waham rujukan)
Pasien merasa mereka di bicarakan oleh orang lain secara luas,misalnya menjadi ma-
syarakat atau di siarkan di televisi


2. Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang salah dimana tidak terdapat stimulus sensorik yang berkaitan dengannya.Halusinasi dapat berwujud pengindraan kelima indra yang keliru,tetapi yang paling sering adalah halusinasi dengar(auditory) dan halusinasi penglihatan(visual).Contoh halusinasi:pasien merasa mendengar suara-suara yang mengajaknya bicara padahal kenyataannya tidak ada orang yang mengajaknya bicara; atau pasien merasa ia melihat sesuatu yang pada kenyataannya tidak ada.

3. Disorganized speech (pembicaraan kacau)
Dalam pembicaraan yang kacau,terdapat asosiasi yang terlalu longgar.Asosiasi mental tidak di atur oleh logika,tetapi oleh aturan-aturan yang hanya di miliki oleh pasien.

4. Disorganized behavior(tingkah laku kacau)
Berbagai tingkah laku yang tidak terarah pada tujuan tertentu.Misalnya membuka baju di depan umum, berulang kali membuat tanda salib tanpa makna dan lain-lain.

5. Simtom-simtom negatif
Berkurangnya ekspresi emosi, berkurangnya kelancaran dan isi pembicaraan,kehilangan minat untuk melakukan berbagai hal (avolition).
Skizofrenia adalah salah satu bentuk gangguan psikosis yang menunjukan beberapa gejala psikotik di atas,ditambah dengan kriteria lain seperti jangka waktu,konsekuensi dari gangguan tersebut dan tidak boleh tumpang tindih dengan gangguan lain yang mirip.Berikut merupakan kriteria diagnostik skizofrenia menurut Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorders-1V Text Revision (DSM-IV TR).


B. KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA MENURUT DSM-IV TR

Paling tidak ,terdapat enam kriteria diagnostik skizofrenia menurut DSM-IV TR sebagai berikut:
1) Simtom-simtom khas
Dua atau lebih dari yang berikut ini,masing-masing muncul cukup jelas selama jangka waktu 1 bulan(atau kurang,bila ditangani dengan baik):
- Delusi
- Halusinasi
- Pembicaraan kacau
- Tingkah laku kacau atau katatonik
- Simtom-simtom negatif
2) Disfungsi sosial / okupasional.
3) Durasi.
Simtom-simtom gangguan ini tetap ada untuk paling sedikit 6 bulan.Periode 6 bulan ini mencakup paling tidak 1 bulan dimana simtom-simtom muncul.
4) Tidak termasuk gangguan schizoaffectife atau gangguan mood.
5) Tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi medis.
6) Hubungan dengan Pervasive Developmental Dissorder.
Bila ada riwayat Autistic Disorder atau gangguan PDD lainnya,diagnosis tambahan skizofrenia hanya dibuat bila ada halusinasi atau delusi yang menonjol,selama paling tidak 1 bulan(atau kurang bila di tangani dengan baik).


C. TIPE-TIPE SKIZOFRENIA

Ada beberapa tipe skizofrenia;masing-masing memiliki kekhasan tersendiri dalam gejala-gejala yang diperlihatkan dan tampaknya memiliki perjalanan penyakit yang berbeda-beda.

1.Skizofrenia tipe paranoid

Ciri utama skizofrenia tipe ini adalah adanya waham yang mencolok atau halusinasi auditorik dalam konteks terdapatnya fungsi kognitif dan afek yang relatif masih terjaga.Ciri-ciri dari tipe Disorganized dan katatonik (misalnya bicara yang kacau, afek yang datar atau tidak tepat,katatonik atau motorik yang kacau)tidak menonjol.
Wahamnya biasanya adalah waham kejar atau waham kebesaran,atau keduanya,tetapi waham dengan tema lain(misalnya waham kecemburuan,keagamaan,atau somatisasi) mungkin juga muncul.Wahamnya mungkin lebih dari satu, tetapi tersusun dengan rapi di sekitar tema utama. Halusinasi juga biasanya berkaitan dengan tema wahamnya.
Ciri-ciri lainnya meliputi anxiety, kemarahan, menjaga jarak dan suka beragumentasi.Individu mungkin mempunyai tingkah laku superior dan memimpin mungkin mempunyai interaksi interpersonal yang kaku, formal atau terlalu intens.Tema waha kejar bisa menjadi predisposisi bagi individu untuk bunuh diri,dan kombinasi antara waham kejar dengan waham kebesaran dengan disertai kemarahan bisa menjadi predisposisi bagi tindakan kekerasan. Onset biasanya di usia lebih lanjut dibandingkan tipe skizofrenia lainnya,dan ciri khasnya mungkin menjadi lebih stabil dengan berlangsungnya waktu.Individu mungkin hanya menunjukan sedikit atau atau tidak sama sekali kerusakan dalam tes neuropsikis ataupun tes kognitif. Beberapa bukti mendukung bahwa pranogsa untuk tipe skizofrenia ini lebih baik, terutama berkenaan dengan fungsi mencari nafkah dan kemampuan untuk hidup mandiri.

Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe paranoidSuatu jenis skizofrenia yang memenuhi kriteria:
-Preokupasi dengan satu atau lebih waham atau sering mengalami halusinasi auditorik.
-Tidak ada ciri berikut yang mencolok :bicara kacau ,motorik kacau atau Katatonik ,afek yang tak sesuai atau datar.

2.Skizofrenia tipe Disorganized
Ciri utama skizofrenia tipe disorganized adalah pembicaraan kacau, tingkah laku kacau dan afek yang datar atau inappropriate.pembicaraan yang kacau dapat disertai kekonyolan dan tertawa yang tidak erat berkaitan dengan isi pembicaraan.Disorganisasi tingkah laku (misalnya:kurangnya orientasi pada tujuan )dapat membawa pada gangguan yang serius pada gangguan yang serius pada berbagai aktivitas hidup sehari-hari.

Kriteria diagnostic skizofrenia tipe disorganized Sejenis skizofrenia di mana kriteria-kriteria berikut terpenuhi :
a. Semua gejala berikut ini cukup menonjol :
.pembicaraan kacau
.tingkah laku kacau
.afek datar atau inappropriatearan

b. Tidak memenuhi kriteria untuk tipe katatonik

3.Skizofrenia tipe katatonik
Ciri utama pada skizofrenia tipe katatonik adalah gangguan pada psikomotor yang dapat meliputi ketidakbergerakan motorik (motorik immobility), aktifitas motor yang berlebihan,negativism yang ekstrim,mutism(sama sekali tidak tidak mau bicara dan berkomunikasi), gerekan-gerakan yang tidak terkendali,echolalia (mengulang ucapan orang lain)atau echopraxia (mengikuti tingkah laku orang lain).

Motoric immobolity dapat dimunculkan berupa catalepsy (waxy flexibility-tubuh menjadi sangat fleksibel untuk digerakan atau diposisikan dengan berbagai cara, sekalipun untuk orang biasa posisi tersebut akan sangat tidak nyaman).

Kriteria diagnostic skizofrenia tipe katatonik Sejenis skizofrenia di mana gambaran klinis didominasi oleh paling tidak dua dari yang berikut ini:

a. Motorik immobility(ketidakbergerakan motorik)sebagaimana terbukti dengan adanya
b. catalepsy(termasuk waxy flexibility)atau stupor(gemetar).
c. Aktivitas motor yang berlebihan(yang tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal).
d. Negativisme yang ekstrim (tanpa motivasi yang jelas, bersikap sangat menolak pada segala instruksi atau mempertahankan postur yang kaku untuk menolak dipindahkan) atau mutism (sama sekali diam)
e. Gerakan-gerakan yang khas dan tidak terkendali.
f. Echolalia (menirukan kata-kata orang lain).

4. Skizofrenia tipe Undifferentiated
Sejenis skizofrenia dimana gejala-gejala yang muncul slit untuk digolongkan pada tipe skizofrenia tertentu. Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe undifferentiated Sejenis skizofrenia dimana simtom-simtom memenuhi kriteria A, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia tipe Paranoid, Disorganized ataupun Katatonik

5. Skizofrenia tipe Residual
Diagnosa skizofrenia tipe residual diberikan bilamana pernah ada paling tidak satu kali episode skizofrenia, tetaip gambaran klinis saat ini tanpa simtom positif yang menonjol. Terdapat bukti bahwa gangguan masih ada sebagaimana ditandai oleh adanaya negatif simtom atau simtom positif yang lebih halus.

Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe residual Sejenis skizofrenia dimana kriteria-kriteria berikut ini terpenuhi :
a. Tidak ada yang menonjol dalam hal delusi, halusinasi, pemebicaraan kacau atau tingkah laku katatonik.
b. Terdapat bukti keberlanjutan gangguan ini, sebagaimana ditandai oleh adanya simtom-simtom negatif atau dua atau lebih simtom yang terdaftar di kriteria A untuk skizofrenia, dalam bentuk yang lebih ringan.


Contoh Kasus : Arthur ; Menyelamatkan Anak-anak
Kami bertemu Arthur, 22 tahun, untuk pertama kali di sebuah Klinik untuk pasien rawat jalan sebuah rumah sakit jiwa. Keluarga Arthur sangat prihatin dan gundah menghadapi perilakunya yang tidak lazim dan berusaha keras untuk membantunya. Mereka mengatakan bahwa putranya ”sakit” dan ”berbicara seperti orang gila”, dan mereka takut bila suatu saat Arthur akan mencelakai dirinya sendiri. Arthur memiliki masa kanak-kanak yang normal dilingkungan suburban kelas menengah. Pernikahan orang tuanya cukup bahagia sampai ayahnya meninggal dunia beberapa tahun silam. Arthur tergolong siswa rata-rata di sekolah dan telah menyelesaikan gelar associate di sebuah perguruan tinggi. Keluarganya tampak mengira bahwa Arthur menyesal karena tidak dapat mencapai gelar bachelor-nya. Arthur pernah bekerja di sejulah pekerjaan yang sifatnya temporer, dan menurut ibunya Arthur tampak cukup puas dengan yang dikerjakannya. Ia tinggal dan bekerja disebuah kota besar yang berjarak sekitar 15 menit dari ruah ibu dan saudara-saudara tirinya. Keluarga Arthur mengatakan bahwa sekitar 3 minggu sebelum datang ke klinik bicaranya mulai aneh. Ia telah berhenti bekerja sejak beberapa hari sebelumnya karena pengurangan produksi ditempat kerjanya. Ia juga telah berhenti berkomunikasi dengan keluarganya selama beberapa hari. Ketika kemudian berbicara lagi dengannya, perilakunya membuat keluarganya benar-benar terkejut. Meskipun ia memang selalu bersikap idealistis dan sangat bersemangat untuk menolong orang-orang lain, sekarang ia bebicara tentang keinginannya untuk menyelamatkan semua anak kelaparan di seluruh dunia dengan ”rencana rahasianya.” Pada mulanya keluarganya berasumsi bahwa hal itu hanya sekedar guarauan yang sarkastik, tetapi tingkah lakunya kemudian berubah ke arah ekstrem. Ia mulai membawa buku-buku catatan yang dikatakannya berisi skema yang dirancangnya untuk menolong anak-anak yang kelaparan. Ia mengatakan bahwa skema itu hanya akan diungkapkannya di waktu dan orang yang tepat. Curiga bahwa Arthur mungkin telah menggunakan obat-obatan,yang dapat menjelaskan perubahan perilakunya yang tiba-tiba dan dramatis, keluarganya mendatangi apartemennya . Meskipun tidak menemukan bukti apapun yang mengarah ke penggunaan obat, mereka menemukan checkbook-nya dan melihat sejumlah entry yang aneh. Selama beberapa minggu setelah itu, tulisan tangan Arthur semakin jelek dan ia mulai menulis catatan-catatatan, dan bukan informasi-informasi seperti lazimnya (misalnya,”sekarang sudah mulai”, ”ini penting”, ”mereka harus diselamatkan”) ia juga membuat catatan di sebagian besar prized book-nya, seubah perkembangan yang menunjukkan penghormatan yang tidak wajar kepada buku-buku itu. Dari hari ke hari Arthur semakin menunjukkan perubahan emosi, sering menangis dan tampak merasa khawatir. Ia tidak mau lagi mengenakan kaus kaki dan pakaian dalam dan, meskipun cuaca saat itu sangat dingin, ia tidak mau lagi mengenakan jaket pada saat keluar rumah. Dengan dipaksa keluarganya, ia pindah ke apartemen ibunya. Waktu tidurnya sangat sebentar dan membuat keluarganya tidak dapat tidur hingga dini hari. Ibunya mengatakan bahwa rasanya ia seperti hidup dalam mimpi buruk. Setiap pagi ia bangun dengan perasaan tidak enak diperutnya . Rasanya ia tidak ingin bangkit dari tempat tidur karena merasa sangat tak berdaya untuk menyelamatkan arthur dari distres beratnya. Ketakutan keluarganya semakin besar ketika Arthur mengungkapkan lebih banyak detail dari ”rencana rahasianya”. Ia mengatakan bahwa akan pergi ke kedutaan besar Jerman karena itulah satu-satunya tempat dimana orang mau mendengarkannya. Ia akan memanjat pagar gedung kedutaan dimalam hari saat semua orang sedang tidur dan mengeemukakan rencananya kepada Duta Besar Jerman.Takut bahwa Arthur akan terluka saat menerobos masuk ke wilayah kedutaan besar itu, keluarganya lalu menguhungi rumah sakit jiwa setempat. Mereka mendeskripsikan kondisi arthur dan menanyakan tentang kemungkinannya untuk dirawat disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar